Rabu 24 Feb 2021 17:03 WIB

Pemerintah Erdogan Penjarakan 219 Perempuan dan Anak-anak

Mereka yang ditahan termasuk perempuan hamil atau baru saja memiliki anak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Seorang perempuan Turki, ilustrasi
Foto:

Laporan tersebut menunjukkan pemerintah Turki juga menahan 35 orang penyandang disabilitas dan 17 orang lanjut usia atas tuduhan serupa dalam operasi. Masing-masing dilakukan di 21 dan 11 provinsi di seluruh Turki.

Pemerintah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) melancarkan perang melawan gerakan Gulen, setelah pihak berwenang menggelar penyelidikan kasus korupsi yang melibatkan lingkaran dekat Perdana Menteri Recep Tayyip Erdoğan pada akhir 2013. Gerakan Gulen sebuah kelompok berbasis agama yang diilhami oleh ajaran ulama muslim, Fethullah Gülen.

Perang melawan gerakan tersebut memuncak setelah upaya kudeta yang gagal di Turki pada 15 Juli 2016. Presiden Erdogan dan pemerintahnya menuduh gerakan tersebut mendalangi kudeta yang gagal dan memulai pembersihan luas yang bertujuan untuk membersihkan simpatisan gerakan dari dalam lembaga negara, membunuh karakter para tokoh-tokoh ternamanya dan menahan mereka. Gulen dan para pengikutnya menyangkal keras keterlibatannya dalam upaya kudeta atau aktivitas apa pun.

Sebagai bagian dari tindakan keras besar-besaran selama empat tahun yang terus menargetkan anggota yang diduga dari gerakan Gulen, total 292.000 orang telah ditahan sementara 96.000 lainnya telah dipenjara, menurut data yang diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Turki Süleyman Soylu, sementara sejumlah lainnya orang lain harus meninggalkan negara itu untuk menghindari penangkapan.

Lebih dari 130.000 pegawai negeri, termasuk 4.156 hakim dan jaksa, serta 20.610 anggota angkatan bersenjata dicopot dari pekerjaan mereka karena diduga menjadi anggota atau berhubungan dengan Gulen oleh undang-undang dekrit darurat yang tidak tunduk pada pengawasan yudisial maupun parlemen.

Kegiatan sehari-hari seperti memiliki rekening di atau menyimpan uang di bank yang berafiliasi dengan gerakan Gulen, bekerja di lembaga mana pun yang terkait dengan gerakan atau berlangganan surat kabar dan majalah tertentu dilihat sebagai tolok ukur untuk mengidentifikasi dan menangkap tersangka anggota gerakan tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement