Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Uni Eropa (UE), telah menerapkan atau sedang mempertimbangkan sanksi yang ditargetkan untuk menekan militer Myanmar dan sekutu bisnisnya.
Dewan Keamanan PBB menyuarakan keprihatinan atas keadaan darurat di Myanmar. Namun mereka tidak mengutuk kudeta tersebut karena ditentang oleh Rusia dan China, yang memandang perkembangan itu sebagai urusan dalam negeri Myanmar.
"Saya berharap mereka menyadari bahwa ini bukan hanya urusan internal, tapi juga mengenai stabilitas kawasan," kata Schraner Burgener tentang China dan Rusia.
sumber : Reuters
Advertisement