Jumat 05 Mar 2021 20:02 WIB

Presiden Turki Serukan Kerja Sama Ekonomi Lawan Pandemi

Erdogan menekankan pentingnya kerja sama regional dan global yang kuat

Red: Nur Aini
Presiden Turki pada Kamis berpidato pada KTT Pemimpin Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) ke-14.

Mengenai sanksi AS terhadap Iran, Erdogan mengatakan pencabutan sanksi sepihak akan berkontribusi pada kemakmuran ekonomi dan stabilitas kawasan. Selama masa jabatannya, mantan Presiden AS Donald Trump memulai kampanye "tekanan maksimum" yang mencakup penarikan secara sepihak AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015, dan menjatuhkan sanksi ekonomi yang melumpuhkan ekonomi Iran.

Sebagai pembalasan atas langkah AS tersebut, Teheran telah mengambil langkah-langkah berturut-turut menarik diri dari perjanjian itu. Menggarisbawahi pentingnya Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), strategi pembangunan global China, Erdogan mengatakan Turki mendukung inisiatif tersebut atas dasar "win-win solution".

BRI China adalah program ambisius untuk menghubungkan Asia dengan Afrika dan Eropa melalui jalur darat dan laut di sepanjang enam koridor untuk meningkatkan integrasi regional, meningkatkan perdagangan, dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Mengomentari perkembangan terkini di kawasan Turki, Erdogan menegaskan kembali dukungan negaranya untuk Azerbaijan.

"Mulai sekarang, prioritas kami adalah membantu membangun keamanan dan stabilitas di Karabakh untuk menghilangkan kerusakan akibat pendudukan selama 30 tahun bersama-sama," kata Erdogan.

Hubungan antara dua bekas republik Soviet tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Ketika bentrokan baru meletus pada 27 September tahun lalu, Armenia melancarkan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan, dan bahkan melanggar beberapa perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

Selama konflik enam minggu, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia, Azerbaijan membebaskan beberapa kota strategis dan hampir 300 pemukiman dan desa dari pendudukan Armenia. Kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia pada 10 November untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.

Sebelum konflik baru-baru ini, sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan telah diduduki Armenia secara ilegal selama hampir tiga dekade.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/presiden-turki-serukan-kerja-sama-ekonomi-lawan-pandemi-covid-19/2165410
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement