Ahad 07 Mar 2021 07:37 WIB

China Retas 30 Ribu Akun AS

Peretas telah menguasai ribuan sistem komputer di seluruh dunia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Pejalan kaki melintasi kantor Microsoft di New York, baru-baru ini.
Foto:

Eksekutif Microsoft Tom Burt mengatakan, perusahaan telah merilis pembaruan untuk memperbaiki kelemahan keamanan, yang berlaku untuk versi perangkat lunak lokal daripada versi berbasis cloud. Microsoft mendesak pelanggan untuk menerapkan pembaruan tersebut.

“Kami tahu, banyak aktor negara-bangsa dan kelompok kriminal akan bergerak cepat untuk memanfaatkan sistem yang belum ditambal,” ujar Burt. 

Microsoft mengatakan, kelompok itu berbasis di China, tetapi beroperasi melalui server pribadi virtual yang disewa di Amerika Serikat, dan telah memberi pengarahan kepada pemerintah AS. Hafnium telah menargetkan perusahaan yang berbasis di AS di masa lalu, termasuk peneliti penyakit menular, firma hukum, universitas, kontraktor pertahanan, sejumlah lembaga think-tank, dan sejumlah LSM.

Awal serangan peretasan ini ditemukan oleh peneliti dunia maya terkemuka asal Taiwan, Cheng Da Tsai. Pada Januari, Cheng mengatakan bahwa dia melaporkan ada kecacatan dalam program Microsoft. Ketika itu, dia mengatakan bahwa dia sedang menyelidiki apakah informasi itu bocor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement