Lebih dari 1.700 orang telah ditahan di bawah junta hingga akhir pekan lalu, menurut angka dari kelompok advokasi Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP).
"Tahanan dipukul dan ditendang dengan sepatu bot militer, dipukuli dengan tongkat polisi, dan kemudian diseret ke dalam kendaraan polisi," kata AAPP dalam sebuah pernyataan.
"Pasukan keamanan memasuki daerah pemukiman dan mencoba untuk menangkap pengunjuk rasa, dan menembak ke rumah, menghancurkan banyak benda," kata AAPP.
Pihak berwenang Myanmar mengatakan pada Sabtu lalu (6/3) bahwa mereka telah menggali jenazah Kyal Sin yang berusia 19 tahun. Sin menjadi ikon gerakan protes setelah dia ditembak mati di Mandalay pada hari Rabu (3/3) dengan mengenakan kaus bertuliskan “Semuanya akan baik-baik saja".