Selasa 09 Mar 2021 14:54 WIB

Demonstran Myanmar yang Terjebak Aparat Berhasil Lolos

Ribuan orang mengabaikan jam malam untuk menggelar protes di distrik Sanchaung

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Para pengunjuk rasa di jalan utama Mandalay, Myanmar, Minggu, 7 Maret 2021. Aksi kekerasan di Myanmar meningkat ketika pihak berwenang menindak protes terhadap kudeta 1 Februari lalu.
Foto:

Sejak kudeta pemerintah militer juga menangkap puluhan jurnalis termasuk reporter Myanmar Now dan Thein Zaw dari Associated Press. Keduanya didakwa atas pasal mengganggu ketertiban umum yang membuat mereka dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.  

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sudah meminta militer Myanmar 'menahan diri' dan membebaskan semua pengunjuk rasa yang tidak melakukan kekerasan. Permintaan yang sama juga disampaikan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Myanmar.

Pemerintah militer mendapatkan pukulan diplomatik setelah Duta Besar Myanmar di Inggris mengikuti rekannya Duta Besar Myanmar di PBB yang meminta militer membebaskan Suu Kyi. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab memuji langkah tersebut. Sementara itu juru bicara pemerintah militer belum menjawab permintaan komentar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement