Ahad 14 Mar 2021 09:44 WIB

AstraZeneca Kembali Pangkas Pasokan Vaksin untuk Uni Eropa

AstraZeneca menargetkan pengiriman 100 juta vaksin pada paruh pertama 2021.

Rep: Idealisa Masyafarina/ Red: Yudha Manggala P Putra
Botol vaksin Oxford-AstraZeneca. Ilustrasi
Foto:

AstraZeneca mengumumkan pada akhir Januari bahwa mereka hanya akan dapat mengirimkan 40 juta dosis ke EU27 pada kuartal pertama tahun ini dari 120 juta yang telah dijanjikan pada awalnya. Alasanya karena kesulitan produksi di pabrik Belgia.

Denmark dan Norwegia adalah negara terbaru yang menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca di tengah laporan pembekuan darah pada beberapa orang yang menerima suntikan.

Otoritas kesehatan mengatakan itu adalah langkah yang diambil sebagai tindakan pencegahan tanpa hubungan langsung antara gumpalan dan suntikan.

Tetapi ini menjadi publisitas yang lebih negatif lagi untuk AstraZeneca, perusahaan farmasi multinasional Swedia-Inggris. Sebelumnya AstraZeneca sudah mendapat sorotan atas penundaan produksi vaksin dan kemanjuran suntikannya, yang diproduksi bersama Universitas Oxford.

Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengatakan pada hari Rabu bahwa saat ini tidak ada bukti yang menghubungkan vaksin dengan penyakit yang dikembangkan oleh dua orang di Austria yang telah diinokulasi.

Otoritas kesehatan Austria telah menangguhkan penggunaan sejumlah vaksin AstraZeneca Minggu lalu setelah seorang wanita berusia 49 tahun meninggal akibat trombosis (pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh darah), 10 hari setelah diberikan suntikan.

Seorang pria berusia 35 tahun juga dirawat di rumah sakit karena emboli paru setelah menerima vaksin dari kelompok yang sama. Estonia, Lituania, Luksemburg, Latvia juga menangguhkan penggunaan suntikan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement