Laporan itu menyebutkan operasi tersebut untuk merusak citra Biden yang maju sebagai calon dari Partai Demokrat. Dalam laporan itu, Rusia juga dituduh memperburuk perpecahan politik di Amerika. Media-media melaporkan sanksi-sanksi terbaru AS terhadap Rusia paling cepat diberlakukan pekan depan.
Kremlin mengatakan laporan itu 'sama sekali tak mendasar dan substantif'. Rusia yakin tuduhan itu hanya dalih untuk menerapkan sanksi baru.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mempengaruhi pemungutan suara dan tidak terlibat dengan kampanye salah satu kandidat. Ia juga mencatat kebijakan sanksi Washington dapat merusak hubungan bilateral kedua negara.
Di stasiun televisi ABC bulan Maret lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan Putin harus 'membayar dengan harga mahal' bila Rusia memang mengintervensi pemilihan presiden 2020. Biden juga ditanya apakah ia menganggap presiden Rusia itu sebagai 'pembunuh'. Biden menjawabnya ia menilainya demikian.