Ramaphosa juga mengatakan komunitas Muslim di Afrika Selatan dikenal karena kontribusinya pada peningkatan komunitas, membantu orang miskin dan bekerja untuk mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan serta ketertinggalan pembangunan.
“Ini adalah tradisi amal yang dipertahankan terlepas dari keyakinan atau non-keyakinan mereka yang membutuhkan,” ujar dia.
Presiden menambahkan bahwa selama puncak Covid-19, ketika ada ketakutan dan ketidakpastian, komunitas Muslim bekerja sama dengan komunitas agama lain, bergandengan tangan dengan pemerintah untuk melayani komunitas.
Ramaphosa mencatat bahwa anggota komunitas Muslim membuka banyak dapur umum untuk memberi makan orang miskin, menyumbangkan bingkisan makanan dan menyediakan air untuk komunitas yang tidak mampu.
“Kami tahu sebagai orang Afrika Selatan bahwa semangat tidak mementingkan diri sendiri dan pelayanan tidak terbatas pada Ramadhan. Itu adalah ciri khas komunitas ini, yang karenanya kami sangat berterima kasih," tambah dia.
Muslim membentuk sekitar 3 persen dari populasi Afrika Selatan yang berjumlah hampir 60 juta.
Muslim telah tinggal di Afrika Selatan selama ratusan tahun dan memiliki sejumlah masjid dan situs warisan di seluruh negeri. Populasi Muslim terbesar di Afrika Selatan terletak di wilayah Western Cape.