Ahad 16 May 2021 23:55 WIB

18 Butir Hasil Pertemuan Darurat OKI Sikapi Serangan Israel 

OKI mendesak PBB bersikap tegas sikapi agresi Israel ke Gaza

OKI mendesak PBB bersikap tegas sikapi agresi Israel ke Gaza. logo-OKI

Keempat belas, OKI dalam hal ini juga concern bahwa agresi Israel yang ekstensif terhadap Palestina bertepatan dengan peringatan 73 tahun malapetaka tentang pemindahan paksa 800 ribu orang pada 1948.

Kelima belas, menegaskan kembali bahwa Al Quds Al-Shareef dan Masjid Al Aqsa yang diberkahi, Kiblat pertama Islam dan tempat suci tersuci ketiga, adalah garis merah untuk Islam, itu hanya dengan pembebasan penuh dari penjajahan dan kembali ke Rakyat Palestina dan umat Islam yang pad akelanutannya timbul keamanan dan stabilitas.

Keenam belas, OKI menghargai peran yang dimainkan oleh Ketua Komite Al-Quds dalam melindungi tempat-tempat suci di Al Quds Al-Shareef dan berdiri di atas tindakan yang diambil oleh otoritas pendudukan Israel untuk menghakimi kota suci. Hingga Israel harus hormat kepada ketabahan rakyat Palestina di tanah mereka dan untuk mereka berdiri bersejarah dalam menghadapi agresi dan pendudukan.

Ketujuh belas, OKI juga mengundang negara anggota untuk memeberikan semua bentuk dukungan untuk rakyat Palestina yang bertujuan memperkuat ketahanan rakyat Palestina di tanah mereka dan untuk menekankan pentingnya mengaktifkan jaringan keamanan sesuai dengan resolusi KTT Islam ke-14. OKI juga mendesak tindakan hukum internasional melalui pengadilan internasional khusus dan berbagai badan di PBB.

Hal ini jelas bertujuan untuk memaksa Israel membayar ganti rugi materi, moral yang diperlukan untuk kerusakan yang terjadi pada infrastuktur Palestina serta properti publik dan pribadi.

Kedelapan belas, OKI degan ini juga memutuskan untuk segar apindan dan melaksanakan kontak yang diperlukan untuk dilaksanakannya resolusi ini serta menyampaikan isinya kepada semua badan terkait untuk menamanatkannya.

OKI akan menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Presiden Komisi Eropa, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia dan perwakilan lain dari organisasi dan kelompok internasional yang relevan.

 

Pertemuan tersebut digelar secara virtual dan dihadiri oleh 16 menteri dan wakil menteri luar negeri dari negara-negara anggota OKI serta perwakilan dari negara OKI lainnya.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement