Senin 17 May 2021 14:38 WIB

Doktrin Dahiya, Misi Tentara Israel Membunuh Warga Palestina

Israel menggunakan kekuatan tak proporsional untuk menakuti warga Palestina.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan rudal di kawasan pemukiman Palestina
Foto:

Hal itu tampak jelas bukan kecelakaan, tetapi bagian dari strategi Israel, yang bertujuan untuk menanamkan rasa takut pada warga sipil yang berdiri di negara Zionis. "Israel harus merespons secara tidak proporsional untuk membuatnya sangat jelas bahwa negara Israel tidak akan menerima upaya untuk mengganggu ketenangan yang saat ini berlaku pada sepanjang perbatasannya," kata INSS.

Seorang jenderal senior Israel, Gadi Eisenkot, berbicara dengan pers Israel pada 2008 yang mengatakan bahwa doktrin Dahiya bukan saran, melainkan rencana yang telah disahkan. Pada 2006, kepala Jenderal Angkatan Darat Dan Halutz membual bahwa militer akan menargetkan infrastruktur sipil di Lebanon dengan tujuan untuk memutar kembali jam di Lebanon seperti 20 tahun silam.

Israel menanamkan kebijakan seperti itu selama serangan terhadap Gaza pada 2008-2009, yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina. PBB menugaskan misi pencarian fakta yang dikenal sebagai Report Goldstone, yang menyimpulkan bahwa strategi Israel dirancang untuk menghukum, mempermalukan, dan meneror penduduk sipil.

Profesor Hukum Internasional Richard Falk telah menggambarkan doktrin Dahiya Israel tidak hanya pelanggaran atas norma-norma paling dasar dari hukum perang dan moralitas universal, tetapi pengakuan doktrin kekerasan yang perlu disebut dengan nama yang tepat: terorisme negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement