Peneliti Italia mengirim tim di Rotterdam 30 sampel biologis mulai Oktober hingga Desember 2019 yang mereka temukan positif, 30 sampel dari periode yang sama mereka diuji negatif, dan 30 sampel dari 2018 negatif.
"Kami mengirim mereka buta, itu berarti rekan kami tidak tahu sampel mana yang positif dan mana yang negatif," kata Apolone.
Montomoli menambahkan, "Mereka memeriksa ulang sampel kami dengan tes komersial, yang jauh lebih sensitif daripada yang kami rancang dan validasikan."
Terlepas dari perbedaan dalam dua metode pendeteksian, kedua ilmuwan Italia menyatakan puas dengan hasil yang dikirimkan kepada mereka di akhir Februari. Kedua ilmuwan itu tidak dapat berkomentar lebih lanjut sampai tim ilmuwan Italia dan Belanda memublikasikan temuan mereka.
"Kami tidak mengatakan dalam penelitian kami bahwa kami dapat menetapkan tanpa keraguan bahwa virus corona, yang kemudian diurutkan di Wuhan, sudah beredar di Italia pada bulan Oktober," kata Montomoli.
Ia mengatakan bahwa pihaknya hanya menemukan responsvirusnya, yakni antibodi. "Jadi bisa dikatakan virus corona ini atau yang sangat mirip, mungkin varian yang kurang menular, beredar di sini pada bulan Oktober," katanya menjelaskan.