Kamis 03 Jun 2021 09:49 WIB

Netanyahu di Akhir Kekuasaan, Siapa di Balik Penggulingan?

Netanyahu ternyata menciptakan sendiri koalisi yang akan menggulingkannya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat kabinet khusus pada kesempatan Hari Yerusalem, di gedung Kotamadya Yerusalem, di Yerusalem, Minggu, 9 Mei 2021.
Foto:

Bila pemerintah baru berhasil lolos pemungutan suara di parlemen atau Knesset, Bennett akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun. Tapi, koalisi delapan partai terancam ambruk sebelum hal itu terjadi. Ia harus menggunakan semua cara untuk mempertahankan kekuasaannya karena ia sudah membakar semua jembatan dengan Netanyahu dan pendukung perdana menteri itu.

"Satu-satunya cara untuk menyelamatkan karier politiknya adalah menjadi perdana menteri dan melakukan pekerjaan yang cukup baik. Ia mempertaruhkan semua modal politiknya," ujar Pfeffer menambahkan.

Begitu pula Abbas yang mempertaruhkan semuanya untuk koalisi pemerintah baru ini. Ia mendapat empat kursi di Knesset karena berhasil menggaet suara pemilih Muslim Israel yang berharap ia dapat menyuarakan aspirasi mereka untuk membangun infrastruktur dan memberikan izin bangunan bagi puluhan ribu bangunan ilegal Arab Israel yang kini terancam dirobohkan.

Bagi Abbas, pemerintahan itu harus sukses. Bila tidak, dalam pemilihan berikutnya ia akan kehilangan banyak suara. Ia tidak lagi dipercaya pemilih Muslim Israel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement