Selasa 08 Jun 2021 07:02 WIB

Ekstremis Israel Batalkan Pawai Pendudukan Yerusalem Timur

Pawai dinilai hanya akan menyulut kerusuhan lanjutan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi Israel berjaga-jaga pada demonstrasi oleh aktivis Israel untuk mendukung warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur di mana puluhan keluarga menghadapi penggusuran paksa dari rumah mereka oleh pemukim Israel, Jumat, 28 Mei 2021.
Foto:

Sebelumnya pejabat senior Hamas Khalil Al-Haya memperingatkan Israel dan masyarakat internasional agar tidak mengadakan pawai. Al-Haya memperingatkan, serangan roket dapat terulang kembali jika pawai diselenggarakan dengan melalui rute datang di dekat Masjid al-Aqsa dan Yerusalem Timur.

Menteri Pertahanan Benny Gantz pada Sabtu mengatakan akan menuntut agar parade dibatalkan jika membutuhkan langkah-langkah keamanan yang luar biasa, dan membahayakan ketertiban umum serta proses diplomatik. Gantz merilis pernyataan itu setelah pertemuan dengan kepala militer dan polisi, jaksa agung, dan pejabat keamanan tinggi lainnya.

Pernyataan itu mendapat kecaman dari pihak penyelenggara. “Kami tidak menunggu sebuah negara Yahudi, merdeka, berdaulat selama 2.000 tahun hanya untuk memiliki menteri pertahanan yang pengecut secara terbuka tunduk pada ancaman teror Hamas (dan mengundang lebih banyak ancaman dan lebih banyak terorisme), dan berusaha untuk mencegah orang-orang Yahudi berbaris dengan bendera Israel di  Yerusalem, kota suci kami dan ibu kota bersatu," ujar anggota sayap kanan Knesset Bezalel Smotrich.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement