Selasa 15 Jun 2021 07:43 WIB

Warga Myanmar Tunjukkan Solidaritas untuk Rohingya

Para aktivis mengenakan pakaian hitam untuk kampanye #Black4Rohingya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Sekelompok pengungsi Rohingya di atas kapal angkatan laut saat mereka pindah ke Pulau Bhashan Char, di Chittagong, Bangladesh 29 Desember 2020. Kelompok kedua pengungsi Rohingya dipindahkan ke pulau Bhashan Char di bawah distrik Noakhali.
Foto:

Nay San Lwin mengatakan, orang-orang Myanmar sudah mulai menghormati Rohingya dan hak asasi manusia. “Orang-orang yang dulu memanggil kami Bengali sekarang memanggil kami Rohingya. Itu berarti mereka sekarang menghormati hak asasi manusia yang paling mendasar," katanya.

Aktivis Rohingya terkemuka yang berbasis di Eropa Ro Nay San Lwin mengatakan bahwa, kampanye online adalah upaya tahunan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Myanmar terhadap keberadaan Rohingya. Kampanye yang digencarkan pada Ahad lalu, untuk pertama kalinya menjadi viral di Myanmar.

“Saya sangat senang melihat orang-orang di dalam Myanmar bergabung dengan kampanye ini.  Saya lebih berharap memiliki solidaritas yang lebih kuat dari mereka,” ujar Ro Nay San Lwin.

Sebagian besar orang di Myanmar memandang Rohingya sebagai penyelundup dari Bangladesh. Selama beberapa dekade Rohingya hidup dalam ketidakpastian. Mereka tidak memilki kewarganegaraan, tidak memiliki haknya, akses ke layanan publik yang sangat terbatas, dan kebebasan bergerak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement