Senin 28 Jun 2021 06:48 WIB

Dokumen Rahasia Inggris Ditemukan di Halte, Kok Bisa?

Pemerintah Inggris menyelidiki temuan dokumen rahasia di halte

Rep: lintar Satria/ Rizki Jaramaya/ Red: Nashih Nashrullah
Pemerintah Inggris menyelidiki temuan dokumen rahasia di halte. Ilustrasi bendera Inggris
Foto:

Sebagian besar makalah ditandai dengan "sensitif resmi". Namun satu dokumen, ditujukan kepada Menteri Pertahanan Ben Wallace, dan ditandai dengan "Secret UK Eyes Only", menguraikan rekomendasi yang sangat sensitif untuk jejak militer Inggris di Afghanistan, setelah berakhirnya Operation Resolute Support.

Presiden Biden mengumumkan penarikan seluruh pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan mulai 1 Mei lalu hingga batas waktu 11 September mendatang.

Dokumen tersebut membahas permintaan Amerika Serikat untuk bantuan Inggris di beberapa bidang tertentu. Dokumen itu menjawab pertanyaan apakah pasukan khusus Inggris akan tetap berada di Afghanistan setelah penarikan selesai.

Laporan media menyatakan, Inggris sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan beberapa kekuatan. "Setiap jejak Inggris di Afghanistan yang bertahan dinilai rentan terhadap penargetan oleh jaringan aktor yang kompleks," kata laporan itu mencatat bahwa opsi untuk mundur tetap dipertimbangkan.

Menurut dokumen itu, situasi Afghanistan sudah menjadi lebih berbahaya. Berkurangnya kehadiran pasukan NATO sudah merusak kesadaran situasional. Sejauh ini tidak ada warga Inggris yang tewas di Afghanistan sejak kesepakatan Amerika Serikat-Taliban pada Februari 2020.

Oposisi pemerintah yakni Partai Buruh mengatakan ditemukannya dokumen anggota masyarakat 'sama memalukannya seperti betapa mengkhawatirkannya para menteri'. 

Kepala kebijakan pertahanan Partai Buruh, John Healey, mengatakan para menteri harus mengkonfirmasi keamanan nasional atau operasi keamanan tidak dalam bahaya. "(Dan menerapkan) prosedur yang memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.  

BBC melaporkan dokumen itu berisi email dan lembar presentasi PowerPoint yang berkaitan kapal perang Inggris, Defender yang pada bulan ini berlayar di perairan Semananjung Krimea. Wilayah yang Moskow aneksasi dari Ukraina pada 2014 lalu. 

Rabu (23/6) lalu Rusia mengatakan mereka melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom ke jalur pelayaran kapal Inggris untuk mengusirnya keluar dari wilayah mereka. Tetapi Inggris dan sebagian besar negara lain mengatakan perairan itu milik Ukraina. 

Rusia memanggil Duta Besar Inggris di Moskow untuk mengajukan teguran diplomatik resmi atas apa yang mereka sebut provokasi. Inggris membantah pernyataan Rusia tentang insiden tersebut. London mengaku mereka yakin tembakan itu hanya latihan yang sudah diumumkan Rusia sebelumnya. Menurut Inggris tidak ada bom yang dijatuhkan.

Hal ini mengkonfirmasi kapal destroyer Inggris berlayar di perairan yang mereka anggap milik Ukraina. Mereka mengatakan berdasarkan hukum internasional jalur mereka 'tak menyalahi hukum'. BBC mengatakan dokumen itu telah memprediksi misi kapal destroyer akan memicu respon agresif Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement