REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan sebuah pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) beroperasi dengan kapal perusak Inggris selama insiden Laut Hitam pekan lalu. Kapal perusak Inggris Defender dilaporkan melintas di daerah dekat Semenanjung Krimea.

Moskow mengatakan salah satu kapal perangnya melepaskan tembakan peringatan dan sebuah pesawat tempur menjatuhkan bom di jalur kapal perusak Inggris Defender pada Rabu (29/6).

Upaya ini untuk memaksanya keluar dari daerah dekat Semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia pada 2014. Inggris membantah laporan itu, bersikeras bahwa kapalnya tidak menembak dan mengatakan sedang berlayar di perairan Ukraina.

Putin mengatakan bahwa misi nyata pesawat AS adalah untuk memantau tanggapan militer Rusia terhadap kapal perusak Inggris. Moskow menyadari niat Washington dan menanggapinya dengan tepat untuk menghindari mengungkapkan data sensitif.

Dalam insiden yang disinggung Putin, Inggris bersikeras bahwa Defender telah melakukan perjalanan rutin melalui jalur perjalanan yang diakui secara internasional. Kapal itu tetap berada di perairan Ukraina dekat Krimea. Inggris, seperti sebagian besar dunia, mengakui Krimea sebagai bagian dari Ukraina meskipun semenanjung itu dianeksasi oleh Rusia.

Rusia mengecam langkah Defender sebagai provokasi. Moskow memperingatkan bahwa lain kali bisa menembak secara langsung untuk menghantam kapal perang yang mengganggu jika mereka mencoba lagi untuk menguji keseriusan militer dalam bertindak.

Ikuti Whatsapp Channel Republika