Selasa 20 Jul 2021 14:51 WIB

Keluarga dan Teman Khashoggi Jadi Sasaran Spyware Israel

Peretasan dilakukan rezim-rezim paling otoriter di dunia seperti Arab Saudi dan UEA

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto:

Diperkirakan Arab Saudi dan UEA menggunakan teknologi NSO untuk mengawasi rekan-rekan Khashoggi dan penyidik Turki usai kematian jurnalis tersebut. Operasi peretasan ambisius itu juga melibatkan kepala kejaksaan Istanbul.

Telepon genggam yang diretas spyware NSO yang dinamakan Pegasus itu akan berubah menjadi alat pengintai. Kamera dan microphone dapat aktif tanpa disadari penggunanya. Pegasus juga dapat membaca semua pesan, mengambil data di daftar telepon, mengawasi pergerakan dan mendengarkan sambungan telepon.

Telepon milik istri Khashoggi, Hanan Elatr masuk dalam 50 ribu telepon yang dibocorkan. Daftar nomor telepon itu tidak berarti semua nomor telepon berhasil diretas. Sebelumnya Elatr pernah berbicara mengenai peretasan itu.

"Jamal memperingatkan saya sebelum itu mungkin terjadi, hal itu membuat saya yakin mereka mengetahui semua hal mengenai Jamal melalui saya," kata Elatr.

Ia menambahkan ia khawatir pembicaraannya dengan pembangkang-pembangkan Arab Saudi lainnya mungkin telah disadap. "Saya meletakan telepon saya di meja teh (di rumah mereka di Virginia) saat Jamal berbicara dengan orang Arab Saudi dua pekan sekali," katanya.

Analisa yang dilakukan Pegasus Project mengindikasi telepon Elatr disadap UEA, sekutu dekat Arab Saudi. Sementara itu hasil forensi menunjukkan iPhone tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz terinfeksi spyware NSO beberapa hari sebelum pembunuhan terjadi.

Setelah pembunuh Khashoggi, Arab Saudi dan sekutu-sekutunya mengatakan mereka menggunakan spyware NSO untuk mengatasi kampanye teman-teman dan rekan-rekan Khashoggi yang menuntut keadilan atas kematian jurnalis tersebut. Telepon teman dekatnya dan mantan direktur jenderal Aljazirah, Wadah Khanfar direntas.

Putranya Abdullah Khashoggi, aktivis Palestina di Inggris Azzam Tamimi, dan akademisi yang bermarkas di London, Inggris yang mendirikan partai oposisi, Madawi Al-Rasheed juga diretas. Kepala Kejaksaan Turki Yasin Aktay juga turut diretas. Aktay merupakan orang dekat Presiden Recep Tayyip Erdoğan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement