Tingginya jumlah korban di Peru
Ahli virologi Pablo Tsukayama dan timnya di Universitas Cayetano Heredia Lima di Peru selama berbulan-bulan telah melacak evolusi varian lambda di negara itu setelah mengidentifikasinya melalui pengujian genom. Mereka menemukan bahwa varian ini menyebar lebih cepat daripada varian yang dianggap jauh lebih berbahaya oleh WHO, bahkan mengalahkan varian gamma, yang telah merajalela di negara tetangga Brasil.
"Pada Desember terdapat 200 infeksi varian lambda," kata Tsukayama.
"Pada akhir Maret, varian ini ditemukan di setengah dari semua sampel yang diambil di Lima. Sekarang, tiga bulan kemudian, kami melihat lebih dari 80 persen dari semua infeksi secara nasional. lambda telah menjadi varian dominan di Peru dalam waktu yang sangat singkat."
Tsukayama mengatakan, varian lambda lebih mudah menular hingga membuatnya dapat menyebar begitu cepat di Peru. "Dengan 187 ribu kematian dan tingkat kematian tertinggi di dunia, kami adalah negara yang paling sedang berjuang melawan virus corona," katanya pada bulan Juni.