Jumat 30 Jul 2021 16:49 WIB

200 Penerjemah Afghanistan Telah Mendarat di AS

AS memberikan visa ke penerjemah Afghanistan yang se

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Afghanistan dan perlengkapan perang AS.
Foto:

Ada spekulasi bahwa beberapa penerjemah dapat ditempatkan di fasilitas AS di Kuwait. Tetapi tidak ada pengumuman seperti itu selama perjalanan Blinken ke negara Teluk.

Pada Kamis, Kongres AS menyetujui RUU pendanaan darurat senilai 2,1 miliar dolar AS, yang sebagian akan digunakan untuk evakuasi penerjemah Afghanistan beserta keluarganya. Ketua Komite Alokasi Senat AS, Patrick Leahy, mengatakan, sebagian dari dana itu akan digunakan untuk memperluas jumlah visa khusus AS bagi penerjemah dan warga Afghanistan lainnya. Dana itu juga digunakan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dalam mengantisipasi arus migran yang mencari perlindungan di luar Afghanistan.

Pendanaan tersebut termasuk bantuan kemanusiaan untuk warga Afghanistan yang melarikan diri ke negara-negara tetangga. RUU itu juga mencakup perluasan program visa bagi warga Afghanistan untuk memasukkan setidaknya 8.000 orang lagi. "PBB memperkirakan jumlah imigran Afghanistan bisa membludak menjadi 500 ribu pengungsi dalam beberapa bulan ke depan," kata Leahy.

Aljazirah melaporkan, kekhawatiran dan ketidakpastian menggelayuti penerjemah dan warga Afghistan yang telah memperoleh visa khusus. Sementara, masih banyak yang bekerja untuk entitas asing di negara itu termasuk organisasi media, LSM, dan kontraktor yang harus mengambil tindakan sendiri. PBB memperkirakan, 1,5 juta warga Afghanistan akan meninggalkan negara mereka pada akhir tahun jika Taliban terus melakukan serangan.

Selain AS  Kanada juga telah berjanji untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang membantu pasukan Kanada. Wakil Perdana Menteri Kanada, Chrystia Freeland mengatakan, mereka harus diterbangkan keluar dari Afghanistan dan dimukimkan kembali segera mungkin. “Orang-orang yang telah bekerja untuk Kanada, berhak datang ke Kanada dan diterbangkan secepat mungkin,” kata Freeland dalam konferensi pers.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement