Surat kabar The Times of London melaporkan Asphalt Princess telah dibajak. Koran tersebut mengutip sumber yang mengatakan 'sedang bekerja dalam asumsi militer Iran atau proksinya naik ke atas kapal'.
Armada Kelima AS dan pihak berwenang UEA belum menjawab permintaan komentar. Menteri Luar Negeri Arab Saudi menyinggung laporan tersebut dalam acara virtual yang digelar lembaga think tank AS. Menurutnya, Iran cukup berani melakukan tindakan negatif di kawasan seperti membahayakan pengiriman komoditas.
Situs pelacak pergerakan kapal Refinitiv memasukan lima kapal di laut antara UEA dan Iran ke status 'Not Under Command'. Status itu biasanya menunjukkan kapal tidak dapat melakukan manuver karena situasi tertentu.
Media yang dekat dengan badan keamanan nasional Iran, Nour News mengutip petinggi Angkatan Laut negara itu yang mengatakan 'pergerakan kapal-kapal perdagangan cukup normal'. "Tidak ada sumber resmi dari angkatan laut atau negara di Teluk Persia yang melaporkan insiden apa pun," katanya.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan laporan insiden laut itu 'mencurigakan'. Mereka memperingatkan semua upaya untuk menciptakan 'atmosfer palsu' terhadap Iran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
