Jumat 06 Aug 2021 15:10 WIB

Jadi Presiden Iran, Raisi Janjikan Lawan Intimidasi Asing

Pada upacara di parlemen, Ebrahim Raisi disumpah sebagai presiden di atas Alquran

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Presiden Iran yang baru, Ebrahim Raisi.
Foto:

Raisi, Ghalibaf, dan Ejei memuji pemilihan presiden 18 Juni di negara itu sebagai momen bersejarah dan epik. Mereka mengatakan pilpres kali ini menandakan rakyat Iran mempercayai kemapanan dan elemen revolusioner di dalamnya yang diwakili oleh garis keras.

"Manajemen jihad adalah solusi untuk semua masalah fisik dan spiritual masyarakat," kata Ghalibaf.

Ghalibaf berkuasa pada Februari 2020 dalam pemilihan yang diikuti 42 persen pemilih, terendah dalam pemilihan mana pun sejak revolusi 1979. Pemilihan presiden Juni memperlihatkan jumlah pemilih 48,8 persen, juga yang terendah dalam pemilihan presiden mana pun sejak revolusi. Kandidat reformis dan moderat secara luas didiskualifikasi dari pencalonan di kedua pemilihan.

Selain pejabat negara Iran, upacara pelantikan dihadiri oleh puluhan perwakilan tingkat tinggi dari lebih 70 negara termasuk beberapa kepala negara. Presiden Irak Barham Salih, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, pemimpin politik Hamas Palestina Ismail Haniyeh, dan Ketua Duma Rusia Vyacheslav Volodin adalah beberapa pemimpin dari wilayah tersebut yang menghadiri upacara pelantikan Raisi.

Tamu perwakilan regional lainnya termasuk pembicara Majelis Nasional Turki Mustafa Sentop, Ketua Senat Pakistan Sadiq Sanjirani, kepala perunding Houthi Yaman Mohammed Abdulsalam, Ketua parlemen Suriah Hammouda Sabbagh, dan Ketua Majelis Nasional Azerbaijan Sahiba Gafarova. Negara Afrika, Amerika Selatan, Eropa dan Asia Timur juga mengirimkan delegasi untuk menghadiri upacara tersebut, termasuk Paus Fransiskus yang mengirim perwakilan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement