Sabtu 07 Aug 2021 15:38 WIB

G7 Sebut Bukti Penyerangan Kapal Israel Menunjuk ke Iran

Drone yang digunakan untuk menyerang kapal disebut identik dengan punya Iran.

Rep: ferginadira/ Red: Joko Sadewo
Para pemimpin G7. (Foto ilustrasi)
Foto: AP Photo/Patrick Semansky, Pool
Para pemimpin G7. (Foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Para Menteri Luar Negeri dari Kelompok Tujuh (G7) mengatakan, bahwa Iran mengancam perdamaian dan keamanan internasional. G7 menyebut semua bukti sudah merujuk ke Iran sebagai dalang di balik serangan terhadap kapal tanker Mercer Street pekan lalu.

"Semua bukti yang ada dengan jelas menunjuk ke Iran. Tidak ada pembenaran untuk serangan ini," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh ketua G7 saat ini, Inggris dikutip laman Middle East Monitor, Sabtu (7/8).

Kapal itu adalah kapal tanker produk minyak milik Jepang berbendera Liberia yang dikelola oleh Zodiac Maritime milik Israel. Kendati demikian, Teheran membantah terlibat dalam dugaan serangan pesawat tak berawak, yang mengkibatkan dua anggota awak kapal warga negara Inggris dan Rumania tewas.

Dalam pernyataan terpisah, militer AS mengatakan para ahli bahan peledak dari kapal induk Ronald Reagan, yang dikerahkan untuk membantu Mercer Street, menyimpulkan bahwa pesawat tak berawak itu diproduksi di Iran. Para ahli mengatakan, bahan peledak dapat menemukan beberapa bagian dari drone, termasuk bagian dari sayap dan komponen internal yang dikatakan hampir identik dengan sampel drone serangan Iran yang dikumpulkan sebelumnya.

Militer AS juga mengatakan, bahwa serangan itu mungkin telah diluncurkan dari pantai Iran. Menurut militer AS, jarak ke lokasi serangan berada dalam jangkauan serangan satu arah Iran yang didokumentasikan.

"Beberapa bahan dipindahkan ke markas Armada Kelima AS di Manama, Bahrain dan kemudian ke laboratorium nasional AS untuk pengujian dan verifikasi lebih lanjut," ujar Komando Pusat, yang mengawasi pasukan AS di wilayah tersebut dalam pernyataan itu.

Terlepas dari bantahan Teheran, Inggris, Amerika Serikat, dan lainnya mengkritik Iran atas serangan itu. Pernyataan G7 mengatakan, perilaku Iran, di samping dukungannya kepada pasukan proksi dan aktor bersenjata non-negara, mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

"Kami menyerukan Iran untuk menghentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, dan menyerukan semua pihak untuk memainkan peran konstruktif dalam mendorong stabilitas dan perdamaian regional," kata pernyataan bersama G7 tersebut.

Inggris mengangkat masalah ini pada pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada Jumat (6/8). Tidak ada tindakan yang diharapkan akan diambil oleh 15 anggota badan tersebut.

"Iran bertanggung jawab atas serangan ini. Kami tahu itu disengaja dan ditargetkan. Tidak ada pembenaran atas apa yang terjadi, serangan yang disetujui negara terhadap kapal sipil, yang melewati perairan internasional dengan damai," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward kepada wartawan setelah pertemuan.

Wakil Duta Besar Iran untuk PBB Zahra Ershadi menolak tuduhan bahwa Teheran berada di balik serangan itu dan memperingatkan terhadap segala pembalasan. "Iran tidak akan ragu untuk membela diri dan mengamankan kepentingan nasionalnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement