Sabtu 14 Aug 2021 07:20 WIB

Sekjen PBB Minta Taliban Hentikan Serangan di Afghanistan

Taliban telah merebut kota-kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta Taliban untuk segera menghentikan serangan mereka di Afghanistan, Jumat (13/8). Dia  memperingatkan bahwa Afghanistan berputar di luar kendali.

"Ini adalah saat untuk menghentikan serangan. Ini adalah saat untuk memulai negosiasi serius. Ini adalah momen untuk menghindari perang saudara yang berkepanjangan, atau isolasi Afghanistan," kata Guterres.

Taliban telah merebut kota-kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan ketika perlawanan dari pasukan pemerintah runtuh. Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa serangan di ibu kota Kabul hanya beberapa hari lagi.

Guterres meminta semua pihak untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil. Dia juga merasa sangat terganggu oleh indikasi awal memberlakukan pembatasan ketat terhadap hak asasi manusia di daerah-daerah di bawah kendali Taliban, terutama yang menargetkan perempuan dan jurnalis.

"Sangat mengerikan dan memilukan melihat laporan tentang hak-hak gadis dan wanita Afghanistan yang diperoleh dengan susah payah direnggut dari mereka," ujar Guterres. 

Ketika pemerintahan Taliban berkuasa antara tahun 1996-2001, perempuan tidak bisa bekerja, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah. Perempuan harus menutupi wajah mereka dan ditemani oleh kerabat laki-laki jika ingin keluar dari rumah.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric sebelumnya mengatakan PBB sedang mengevaluasi situasi keamanan di Afghanistan setiap jam dan memindahkan beberapa staf ke ibu kota Kabul. Namun tidak mengevakuasi siapa pun dari negara itu. 

Dujarric menjelaskan PBB memiliki sedikit staf di beberapa daerah yang diambil oleh Taliban. Lembaga itu memiliki sekitar 3.000 staf nasional dan sekitar 300 staf internasional di lapangan di Afghanistan.

Sejak awal tahun, hampir 400.000 orang baru mengungsi akibat konflik di Afghanistan. Dujarric mengatakan 10.350 pengungsi internal tiba di Kabul antara 1 Juli smapai 12 Agustus.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement