Ahad 15 Aug 2021 16:14 WIB

Taliban Kuasai Jalalabad, Afghanistan Diambang Kejatuhan

Taliban berhasil menguasai Jalalabad, kota besar terakhir di luar Kabul, Afganistan.

Rep: Puti Almas/ Red: Agung Sasongko
Kelompok Taliban berada di kantor pemerintahan setelah diambil alih di Kota Herat, Afganistan, pada 13 Agustus 2021. Taliban mengklaim sudah menguasai Kandahar dan beberapa kota lainnya.
Foto:

Sebelumnya, Mazar-e-Sharif, kota terbesar keempat di Afghanistan itu juga telah berhasil dikuasai Taliban. Ada dua mantan panglima perang negara yang harus menyerahkan kendali pemberontak atas seluruh wilayah utara negara itu.

Dalam serangan ofensif yang diluncurkan Taliban selama satu pekan terakhir, kelompok ini berhasil mengalahkan pasukan keamanan Afghanistan. Negosiasi yang sedang berlangsung di Qatar sebelumnya gagal menghentikan tindakan untuk menguasai negara. 

Dilansir TRT World, suasana di Kabul sejauh ini tampak masih tenang. Namun, terdapat laporan bahwa beberapa ATM berhenti mendistribusikan uang tunai, membuat ratusan orang berkumpul di depan sejumlah bank swasta, mencoba menarik dana yang mereka miliki utnuk berjaga-jaga atas situasi yang tidak kondusif. 

Kekerasan di Afghanistan itu telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, menyusul pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) telah ditarik setelah 20 tahun operasi militer. Presiden AS Joe Biden mengatakan sekitar 5.000 tentara Amerika dikerahkan untuk memastikan proses penarikan yang tertib dan aman. 

Sekitar 600 tentara Inggris juga akan tiba di kota itu akhir pekan ini untuk membantu penarikan warga negara yang ada di sana. Mereka juga akan membantu relokasi warga Afghanistan yang membantu pasukan Inggris dan sekarang menghadapi risiko pembalasan dari Taliban.

Pemerintah Jerman mengatakan akan memajukan penerbangan charter yang semula dijadwalkan untuk diluncurkan pada akhir Agustus dengan tujuan evakuasi para staf kedutaan di Kabul. Demikian dengan Pemerintah Ceko yang mengumumkan akan mengevakuasi dua diplomat dari kedutaan besar di Ibu Kota Afghanistan tersebut, bersama dengan para pekerja lokal karena situasi keamanan yang memburuk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement