JK mengatakan, Indonesia punya peran penting di Afghanistan. Dalam menjajaki perdamaian, Pemerintah Indonesia harus mendukung upaya damai sekarang saat Taliban memimpin Afghanistan, pasca penarikan tentara asing akhir bulan Agustus ini. Hubungan diplomatik antara Afghanistan dengan Indonesia juga menurutnya tidak akan terputus, meski Taliban berkuasa.
Media-media asing dan kelompok HAM khawatir Taliban yang digulingkan AS pada 2001 akan mengembalikan hukum Islam versi mereka sendiri saat memimpin Afghanistan. Taliban dikhawatirkan akan melarang perempuan bekerja, membatasi akses sekolah, dan kebebasan dalam berbicara.
Namun juru bicara Taliban meyakinkan bahwa mereka akan lebih moderat. Juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai dengan seluruh negara di dunia.
“Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara dan rakyat kami. Tidak akan ada yang dapat menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapapun dan kami tidak ingin merugikan orang lain.” Jelas Naeem.