REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU PRINCE -- Korban meninggal dunia akibat gempa Haiti bertambah menjadi 1.419, Senin (16/8) malam waktu setempat. Kemungkinan korban jiwa maupun luka bakal bertambah sehubungan dengan masih berlangsungnya evakuasi.
Para dokter di Haiti pada Senin berjuang di tenda-tenda darurat untuk menyelamatkan ratusan orang yang terluka termasuk anak-anak dan orang tua. Rumah sakit kewalahan dengan berdatangannya para korban gempa.
Sementara, tim penyelamat bekerja keras untuk menggali korban yang selamat dari gempa. Badai kemudian menurunkan hujan lebat di pantai selatan Haiti sehingga menimbulkan banjir di dekat daerah yang paling parah dilanda dan memperburuk krisis kemanusiaan. Deus Deronneth, seorang politisi dari wilayah Jacmel, mengunggah video di Twitter yang menunjukkan aliran air menyapu kota setempat.
Gempa bumi berkekuatan 7,2 skala richter pada Sabtu (14/8) mengakibatkan puluhan gereja, hotel, rumah dan sekolah rusak berat atau hancur. Pihak berwenang Haiti mengatakan pada Senin sore bahwa selain 1.419 kematian telah dikonfirmasi, sekitar 6.900 orang terluka dan 37.312 rumah hancur.
Pusat gempa berada di 12 kilometer timur laut Saint Louis du Sud pada kedalaman 10 kilometer. Sistem Peringatan Tsunami AS mengeluarkan peringatan tsunami di wilayah tersebut. Mereka memperingatkan bahwa gelombang bisa naik 3 meter (9,8 kaki). Peringatan itu kemudian dicabut.
Menurut Survei Geologi AS (USGS), gempa susulan berkekuatan 5,2 SR dirasakan dan lebih banyak gempa susulan diperkirakan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Para pejabat mengatakan USGS mencatat sembilan gempa susulan sejak gempa utama.
Negara yang telah mengalami kehancuran besar dan gempa sebelumnya itu, telah meminta bantuan internasional. Salah satu gempa bumi paling mematikan di dunia dalam satu abad terakhir terjadi di Haiti pada 12 Januari 2010. Menurut angka resmi, 316 ribu orang tewas dan 300 ribu terluka dalam gempa berkekuatan 7,0 SR yang terjadi di selatan negara itu. Sekitar 1,3 juta orang kehilangan tempat tinggal setelahnya.