Menurut sumber terdekat, pengarahan intelijen kepada Kongres tidak menunjukkan bahwa keruntuhan bisa terjadi dalam beberapa hari. Bahkan hingga satu minggu sebelum jatuhnya pemerintah Afghanistan, penilaian intelijen menunjukkan pengambilalihan oleh Taliban tidak akan segera terjadi.
Badan-badan intelijen AS memang memperingatkan tentang prospek keruntuhan berjenjang jika milisi mampu melakukan serangan kilat. Sebuah laporan intelijen dan penelitian departemen luar negeri memperingatkan bahwa pasukan Afghanistan enggan untuk berperang. Tapi, menurut sumber tersebut, penilaian soal waktu ini benar-benar meleset dari sasaran.
Sejak jatuhnya Kabul secara tiba-tiba pada Ahad (15/8), para analis dan kritikus telah menyatakan bahwa pemerintah dan intelijen AS gagal untuk memperhitungkan kecepatan. Pemerintah dan intelijen AS dinilai tidak bisa memprediksi para panglima perang dan milisi di provinsi-provinsi akan berpindah setelah jelas bahwa pasukan AS terakhir akan pergi.
Perselisihan tentang jatuhnya Kabul merupakan kegagalan intelijen atau bukan dapat menjadi lebih panas. Kondisi itu sangat bisa memburuk ketika kondisi kacau terungkap di Kabul, terutama jika operasi evakuasi gagal. "Menyalahkan komunitas intel akan berakhir buruk. Ada banyak sekali peringatan di kertas,” kata mantan pejabat CIA lainnya yang banyak bertugas di Afghanistan, Marc Polymeropoulos, melalui akun Twitter.