Kamis 19 Aug 2021 18:31 WIB

Presiden Afghanistan Bantah Curi Uang Saat Tinggalkan Kabul

Ghani dikritik keras oleh mantan menteri karena meninggalkan Afghanistan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Foto:

Sementara itu, dalam pidato pertamanya pula Ghani mengatakan, bahwa dia mendukung pembicaraan antara Taliban dan mantan pejabat tinggi pemerintah. Menurutnya, dia juga sedang dalam perundingan untuk kembali ke Kabul setelah mencari perlindungan di UEA.

"Saya mendukung inisiatif pemerintah untuk negosiasi yang sedang berlangsung dengan Abdullah Abdullah dan mantan presiden Hamid Karzai. Saya ingin proses ini sukses," ujar Ghani.

"Saya sedang berkonsultasi untuk kepulangan saya ke Afghanistan sehingga saya dapat melanjutkan upaya untuk keadilan, nilai-nilai Islam dan nasional yang sejati," ujarnya menambahkan.

Uni Emirat Arab adalah salah satu dari tiga negara, termasuk Arab Saudi dan Pakistan, yang mengakui rezim Taliban dari 1996 hingga 2001. Pada Senin (16/8), kondisi kacau terjadi di bandara Kabul ketika penduduk yang putus asa mencoba melarikan diri dari negara yang dilanda perang itu. Kematian juga dilaporkan karena beberapa menempel pada pesawat yang terbang keluar dari ibu kota.

Awal tahun ini, perang antara pasukan Taliban dan Afghanistan meningkat ketika pasukan asing mengumumkan penarikan mereka dari negara itu pada 11 September, peringatan 20 tahun serangan yang mengarah pada invasi AS. Dengan runtuhnya pemerintah Afghanistan, perhatian beralih untuk memastikan keselamatan warga sipil dan pengungsi dan transfer kekuasaan yang tertib.

Taliban telah menyatakan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir. Kelompok tersebut juga mengatakan upaya untuk membentuk pemerintahan yang inklusif sedang berlangsung dan berjani akan berlaku lebih terbuka dan moderat, termasuk pada hak-hak perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement