Ahad 22 Aug 2021 12:15 WIB

Mengenal Jaringan Haqani, Milisi Ditakuti di Tubuh Taliban

Jaringan Haqqani telah terbentuk sejak perlawanan menghadapi Soviet.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Teguh Firmansyah
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Taliban ini, pemimpin senior kelompok Haqqani Anas Haqqani, kanan, berbicara kepada Abdullah Abdullah, kepala Dewan Rekonsiliasi Nasional Afghanistan dan mantan perunding pemerintah dengan Taliban, di Kabul, Afghanistan, Rabu, 18 Agustus 2021.
Foto:

Haqqani memiliki reputasi untuk sering menggunakan pelaku bom bunuh diri termasuk pengemudi di mobil dan truk yang penuh dengan bahan peledak dalam jumlah besar. Mereka adalah dalang di balik serangan rumit yang memakan banyak korban.

Menurut Kontraterorisme Nasional AS, pada Oktober 2013, pasukan Afghanistan mencegat sebuah truk Haqqani di Afghanistan timur yang berisi hampir 28 ton bahan peledak.

Haqqani telah dituduh melakukan pembunuhan termasuk upaya terhadap presiden Karzai pada 2008 dan penculikan pejabat dan warga negara Barat untuk tebusan dan memaksa pertukaran tahanan.

Mereka juga telah lama dicurigai memiliki hubungan dengan militer Pakistan.  Namun, Pakistan membantah tuduhan itu. Haqqani juga telah memberikan kontribusi besar pada barisan pertempuran Taliban. Pemantau PBB menyebut Haqqani merupakan pasukan paling siap tempur. Para pemantau juga menggambarkan jaringan tersebut sebagai penghubung utama antara Taliban dan Alqaidah

Apa peran mereka dalam rezim baru Taliban?

Seperti dilansir English Ahram mengutip AFP, Ahad (22/8), Haqqani telah muncul sebagai pemain serius dalam proyek politik Taliban dengan setidaknya dua pemimpin mereka di Kabul ada saat pembicaraan pembentukan pemerintahan dimulai. Pengangkatan resmi Sirajuddin Haqqani ke posisi wakil pemimpin enam tahun lalu memperkuat peran itu.

Para pengamat mengatakan pembebasan saudaranya Anas dari tahanan Afghanistan pada 2019 dipandang sebagai langkah untuk membantu memulai pembicaraan langsung AS-Taliban yang akhirnya mengarah pada penarikan pasukan.

Sirajuddin Haqqani menulis op-ed di The New York Times tahun lalu yang menguraikan posisi Taliban dalam pembicaraan AS dan konflik di Afghanistan meskipun dalam nada diplomatik yang menyangkal reputasi kekerasan jaringan.

Sementara Anas Haqqani telah mengadakan pembicaraan dengan Karzai, pamannya Khalil Haqqani terlihat memimpin sholat di Kabul pada Jumat. Sirajuddin dan Khalil keduanya masih terdaftar sebagai buronan Amerika Serikat dengan hadiah jutaan dolar yang ditawarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement