Massoud menyerukan pemerintahan di Kabul inklusif yang mewakili semua etnik di Afghanistan. Ia menambahkan masyarakat internasional tidak boleh mengakui 'rezim totaliter'.
Sementara itu, tokoh Taliban yang memimpin keamanan di Kabul, Khalil Ur-Rahman Haqqani mengklaim kelompoknya mendorong agar 'semua rakyat Afghanistan merasa aman di bawah pemerintahan Emirat Islam'. Ia mengatakan Taliban memberi pengampunan di seluruh 34 provinsi.
Haqqani mengatakan Taliban bekerja untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban di Afghanistan yang mengalami perang selama empat dekade. "Bila kami bisa mengalahkan negara adidaya, tentu kami bisa memberikan keamanan pada rakyat Afghanistan," kata veteran perang Afghanistan-Soviet itu.
Namun, rakyat Afghanistan ragu dengan pemimpin Jaringan Haqqani yang dikenal kelompok paling brutal yang berasosiasi dengan Taliban itu dapat membawa kedamaian. PBB dan Amerika Serikat (AS) melabelkan kelompok itu sebagai kelompok teroris.
Profesor kajian perdamaian di American University of Afghanistan, Victoria Fontan mengatakan ia mendengar staf dan mahasiswa di Kabul takut Taliban menggeledah pemukiman mereka.
"Belum ada ancaman langsung, tapi terjadi sejumlah penggeledahan rumah yang dilakukan untuk mengetahui siapa bekerja untuk siapa dan siapa yang memiliki hubungan dengan pasukan koalisi," katanya.
"Dan orang-orang dimasukan ke dalam sebuah daftar dan mereka takut ketika mata masyarakat internasional ke tempat lain, akan dimulai gelombang pembalasan terhadap orang-orang ini," kata Fontan.
Baca juga : Pengakuan Deddy Corbuzier dan Mengenal Badai Sitokin