Kamis 26 Aug 2021 12:05 WIB

Selandia Baru Setop Terima Aplikasi Visa Warga Afghanistan

Akses ke bandara Kabul juga sulit bagi warga untuk keluar dari Afghanistan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Dalam gambar yang disediakan oleh Departemen Pertahanan, pasukan terjun payung yang ditugaskan ke Tim Tempur Brigade 1, Divisi Lintas Udara 82, melakukan pengamanan sambil terus membantu memfasilitasi evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Rabu, 25 Agustus 2021.
Foto:

Warga Selandia Baru keturunan Afghanistan melaporkan bahwa keluarga mereka melakukan berbagai upaya untuk mencapai gerbang bandara tetapi ditolak. Taliban memberitahu mereka bahwa visa mereka tidak valid, atau mundur setelah melihat orang lain ditembak atau diinjak-injak di antara kerumunan.

Seorang warga Afganistan Selandia Baru yang tidak disebutkan identitasnya berusaha mengevakuasi istrinya. Pada Selasa lalu, dia mengatakan tiga upayanya untuk mencapai bandara telah gagal. "Setiap upaya menempatkan keluarganya dalam bahaya, baik dari ancaman langsung menginjak-injak, pemukulan dan peluru di kerumunan," ujarnya.

Banyak dari mereka juga memiliki ketakutan jangka panjang karena mereka adalah orang Afghanistan dengan koneksi ke Selandia Baru yang dapat membuat mereka menjadi sasaran. "Setiap kali mereka harus kembali ke rumah dan kembali, hidup mereka terancam," katanya.

Selandia Baru tidak memberikan jumlah pasti tentang berapa banyak orang yang telah dievakuasi dengan alasan privasi dan keamanan. Iry juga berarti tidak ada cara untuk mengetahui secara pasti berapa banyak dari 200 lebih warga Selandia Baru, atau 37 lebih penerjemah dan pekerja Afghanistan yang membantu pasukan, telah berhasil diterbangkan keluar. Laksamana Muda Jim Gilmour, komandan pasukan gabungan Selandia Baru, mengatakan kepada Stuff pada Rabu bahwa "sekitar 200" dalam daftar Selandia Baru telah dievakuasi sejauh ini.

Selandia Baru belum berkomitmen untuk menerima pengungsi tambahan dari Afghanistan. Kementerian mengatakan aplikasi dari warga negara Afghanistan yang membantu pasukan pertahanan Selandia Baru atau lembaga pemerintah lainnya dan keluarga dekat mereka yang diterima sebelum tengah malam, atau 23.59 pada tanggal 25 Agustus, akan terus diproses.

Baca juga : Taliban Kembali Singgung Osama bin Laden di Serangan 9/11

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement