Senin 30 Aug 2021 07:13 WIB

Pemimpin Taliban Akhundzada Berada di Kandahar

Akhundzada bertemu dengan tokoh-tokoh penting Taliban di Kandahar bahas Afghanistan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Patroli Taliban di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 28 Agustus 2021. Taliban pada 28 Agustus, meminta warga Afghanistan untuk mengembalikan, dalam waktu seminggu, semua senjata, amunisi, kendaraan, dan properti pemerintah lainnya yang mereka miliki.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Patroli Taliban di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 28 Agustus 2021. Taliban pada 28 Agustus, meminta warga Afghanistan untuk mengembalikan, dalam waktu seminggu, semua senjata, amunisi, kendaraan, dan properti pemerintah lainnya yang mereka miliki.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemimpin Taliban, Mullah Hibatullah Akhundzada, dilaporkan berada di Kandahar, Afghanistan selatan. Media lokal Ariana News melaporkan, Akhundzada telah berada di Kandahar selama empat hari.

Mengutip sumber-sumber yang dekat dengan Akhundzada, Ariana News mengatakan pemimpin kelompok militan itu bertemu dengan tokoh-tokoh penting Taliban di Kandahar. Mereka membicarakan tentang masa depan Afghanistan dan pemerintahan baru yang akan didirikan di negara tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyebut, pemimpin Taliban akan segera muncul di depan umum. Setelah Taliban merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus, beberapa pemimpin kelompok tersebut yang berada di Qatar segera merapat ke Kandahar.

Dilansir Anadolu Agency pada Senin (30/8), Akhundzada diangkat sebagai pemimpin Taliban pada 25 Mei 2016 setelah pendahulunya Mullah Akhtar Mansour tewas dalam serangan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat (AS). Akhundzada mengajar agama dan menjadi penceramah di sebuah desa dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan selama 15 tahun.

Akhundzada kemudian menghilang pada Mei 2016. Sejauh ini, hanya ada satu foto Akhundzada yang beredar luas dan dirilis oleh Taliban. Akhundzada sebelumnya menjabat sebagai hakim kepala sistem peradilan Taliban.

Baca juga : AS Serang Militan ISIS di Kabul

Sejak pasukan asing meninggalkan Afghanistan, Taliban mulai melancarkan serangan dan menguasai sebagian besar provinsi termasuk perbatasan strategis. Pada 15 Agustus, Taliban menguasai Kabul. Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan ketika Taliban kembali berkuasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement