Senin 30 Aug 2021 08:45 WIB

AS Dihantam Salah Satu Badai Paling Berbahaya

Badai Ida mendarat di Louisiana pada Ahad (29/8) dan merupakan badai sangat berbahaya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Badai Ida mendarat di Louisiana pada Ahad (29/8) dan merupakan badai sangat berbahaya. (ilustrasi)
Foto:

Di ibu kota Baton Rouge, Marvin Broome mengatakan dia tidak punya pilihan selain tinggal di rumah karena istrinya adalah wali kota, Sharon Weston Broome. Guru bahasa Inggris berusia 73 tahun itu, dalam sebuah wawancara telepon, mengatakan dia menyembunyikan barang-barang berharga keluarga dan surat-surat penting di tempat yang aman di rumah mereka. Sementara Wali Kota Broome berurusan dengan kota yang berpenduduk 224 ribu jiwa.

Gelombang badai diprediksi sudah terjadi, dengan tinggi melebihi enam kaki (1,83 m) di beberapa bagian pantai. Dalam sebuah video yang beredar di sosial media, beberapa bagian dari Highway 90 yang membentang di sepanjang Louisiana dan Pantai Teluk Mississippi telah menjadi sungai.

NHC memperingatkan kerusakan angin yang berpotensi menimbulkan bencana dan curah hujan hingga dua kaki (61 cm) di beberapa daerah. Warga diminta untuk bersembunyi di dalam lemari atau kamar mandi untuk perlindungan.

Gubernur Louisiana memperingatkan responden darurat membutuhkan waktu 72 jam untuk tiba di lokasi badai. Beberapa paroki memberlakukan jam malam mulai Ahad dan melarang orang pergi ke luar. “Kami sudah bersiap semampu kami, tetapi kami khawatir tentang tanggul itu,” kata Presiden Paroki Plaquemines di Gulf Coast, Kirk Lepine.

Plaquemines merupakan salah satu paroki yang paling rentan. Plaquemines adalah rumah bagi 23 ribu orang di sepanjang delta Mississippi. Lepine khawatir air akan menggenangi tanggul di sepanjang Highway 23. “Itu satu-satunya jalan keluar masuk kami,” kata Lepine.

Para pejabat telah memerintahkan evakuasi dari dataran rendah dan daerah pesisir. Namun, evakuasi pasien dari rumah sakit tidak mungkin dilakukan. Rumah sakit Louisiana merawat sekitar 2.450 pasien Covid-19 setelah lonjakan infeksi.

Pemerintah mengeluarkan dana sekitar  14 miliar dolar AS untuk memperkuat tanggul setelah Badai Katrina. Akan tetapi, penguatan tanggul masih belum cukup untuk menghadapi perubahan iklim.  Perubahan iklim telah menyebabkan badai yang lebih intens di wilayah tersebut.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan 500 pekerja tanggap darurat federal berada di Texas dan Louisiana. "Begitu badai berlalu, kami akan mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk penyelamatan dan pemulihan," kata Biden.

Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan (BSEE) menerangkan 288 platform minyak dan gas serta 11 rig di Teluk AS telah dievakuasi. Sementara volume produksi minyak yang ditangguhkan di wilayah itu naik menjadi 96 persen. Sedangkan hampir 94 persen produksi gas alam Teluk Meksiko juga telah habis.

Phillips 66 menutup pabrik Alliance di pantai di Belle Chasse. Sementara Exxon Mobil Corp memangkas produksi di kilang Baton Rouge, Louisiana pada Sabtu (28/8).

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement