REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK -- ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Ahad (5/9) malam di sebuah pos penjagaan di dekat kota Kirkuk, Irak. Menurut sumber polisi, peristiwa tersebut menewaskan 10 anggota polisi Irak dan melukai empat orang.
Milisi ISIS bergerak aktif di daerah itu. Kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui Kantor Berita Amaq di Telegram.
Sumber tersebut mengatakan, para penyerang bentrok selama dua jam dengan polisi yang ditempatkan di sebuah desa di kota Rashad, 30 km barat daya Kirkuk. Milisi tersebut kemudian menggunakan bom pinggir jalan untuk mencegah bala bantuan polisi mencapai pos. Serangan bom itu menghancurkan tiga kendaraan polisi.
Secara terpisah, sedikitnya tiga tentara Irak tewas dan satu terluka pada ketika orang-orang bersenjata menyerang sebuah pos pemeriksaan tentara di tenggara kota Mosul, Irak, pada Ahad. Belum ada laporan lebih lanjut tentang serangan tersebut.
Kelompok militan ISIS pada 2017 telah mengalami kekalahan dalam menguasai negara itu. Namun, sisa-sisa pendukungnya beralih ke serangan tabrak lari terhadap pasukan pemerintah di berbagai bagian Irak.