Untuk beberapa penjaga Taliban yang menemani AP, ini adalah pertama kalinya mereka memasuki blok sel yang ditinggalkan. Mereka melihat dengan rasa ingin tahu melalui sel-sel tempat mereka pernah mendekam. Sel-sel itu masih dikotori dengan barang-barang yang ditinggalkan narapidana terakhir seperti kain yang tergantung di dinding dan jendela, permadani kecil, dan botol air.
Seorang narapidana bebas menukar sandalnya dengan sepasang yang lebih baik yang dia temukan di sel. Kemudian dia menemukan pasangan yang lebih baik dan bertukar lagi. Mantan tahanan yang lain menyentuh palang pemberat sambil mengingat-ingat kala mereka di dalam sel.
Pul-e-Charkhi memiliki sejarah kekerasan, eksekusi massal, dan penyiksaan yang panjang dan mengganggu. Kuburan massal dan sel-sel penyiksaan ditemukan berasal dari pemerintah yang didukung Soviet pada akhir 1970-an dan 1980-an.
Di bawah pemerintah yang didukung AS, penjara itu lebih dikenal lagi karena kondisi yang buruk dan kepadatannya. Sebanyak 11 blok selnya dibangun untuk menampung 5.000 narapidana, tetapi sering diisi dengan lebih dari 10 ribu, termasuk tahanan dan penjahat Taliban.
Tahanan Taliban sering mengeluhkan penganiayaan dan pemukulan, dan sering terjadi kerusuhan. Namun, mereka mempertahankan organisasi mereka di balik jeruji besi dengan memenangkan konsesi seperti akses ke telepon seluler dan waktu yang lebih lama di luar sel mereka.
Beberapa dari Taliban yang sekarang menjaga situs itu adalah mantan narapidana. Penjaga pemerintah telah melarikan diri dan tidak berani kembali, takut akan pembalasan. Meskipun fasilitas itu sebagian besar masih kosong, satu bagian menampung sekitar 60 orang yang dipenjara dalam beberapa minggu terakhir, yang menurut para penjaga sebagian besar adalah penjahat dan pecandu narkoba.