COVAX telah mengirimkan 378 juta dosis ke 144 negara di seluruh dunia sejak pengiriman pertamanya ke Ghana pada akhir Februari, sekitar dua bulan setelah vaksin diluncurkan di Rusia, Inggris, AS, dan Uni Eropa. Tapi Dr Van Kerkhove menekankan, itu tidak terjadi cukup cepat
“Kami membutuhkan vaksin-vaksin itu dibagikan sekarang. Kami membutuhkan negara-negara untuk dapat membeli vaksin-vaksin itu sekarang, bukan tahun depan karena orang-orang sekarat sekarang," tambahnya.
Lebih dari 4,9 juta orang telah kehilangan nyawa karena COVID-19 sejak awal pandemi. Sebanyak 60 persen kematian tercatat pada tahun ini.
Dr Ryan menekankan bahwa COVAX sekarang memiliki sarana untuk memberikan vaksin ini secara efisien, merata di seluruh dunia kepada mereka yang paling membutuhkan. WHO mengharapkan setiap negara untuk memvaksinasi 10 persen dari populasinya pada akhir September, meningkat menjadi 40 persen pada akhir tahun dan akhirnya mencapai 70 persen pada pertengahan 2022.
Lima puluh enam negara gagal mencapai target 10 persen. Sebagian besar berada di Afrika dan Timur Tengah.
"Jika kita bisa mencapai 40 persen pada akhir tahun, jika kita bisa mendekati itu, maka kita benar-benar melindungi yang paling rentan," kata Dr Ryan.