Sabtu 30 Oct 2021 04:52 WIB

Taliban: Berikan Uang Kami

Taliban mendesak agar miliar dolar AS cadangan bank sentral Afghanistan dicairkan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Seorang pedagang penukaran mata uang menghitung Afgani ketika orang-orang berkumpul untuk menarik uang dari sebuah bank di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9). Taliban mendesak agar miliar dolar AS cadangan bank sentral Afghanistan dicairkan.
Foto:

Permintaan ini disampaikan saat perekonomian Afghanistan yang rentan mulai ambruk. Kepergian pasukan AS dan pendonor internasional lainnya membuat negara itu tidak memiliki dana untuk membiayai sepertiga pengeluaran publik.

Kementerian Keuangan mengatakan pajak harian hanya sekitar 400 juta Afghanis atau 4,4 juta dolar AS. Meski negara-negara Barat ingin mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan, mereka menolak mengakui pemerintahan Taliban.  

Haqmal mengatakan Afghanistan akan mengizinkan perempuan mengenyam pendidikan meski tidak satu kelas dengan laki-laki. Ia mengatakan hak asasi manusia juga akan dihormati berdasarkan hukum Islam menurut Taliban. Artinya Taliban tidak memasukan hak asasi masyarakat LGBT.

"LGBT itu menentang hukum syariah kami," katanya.

Baru-baru ini AS mengatakan tidak akan melepaskan cadangan bank sentral Afghanistan yang mereka simpan sebesar 9 miliar dolar AS. Namun Mehrabi berharap Eropa bersedia melakukannya.

Ia mengatakan Jerman memiliki setengah miliar dolar AS uang Afghanistan. Mehrabi menyebut Jerman dan negara-negara lainya harus mencairkan uang Afghanistan.

Menurut Mehrabi, Afghanistan membutuhkan 150 juta dolar AS setiap bulannya untuk 'mencegah krisis', menjaga nilai mata uang, dan menstabilkan harga. Ia menambahkan transfer dapat diawasi auditor.

"Jika cadangan tetap dibekukan, importir Afghanistan tidak akan mampu membayar pengiriman mereka, bank-bank akan mulai ambruk, makanan menjadi langka, toko kelontong akan kosong," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement