REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Hungaria mencatat rekor 11.289 kasus harian Covid-19 pada Jumat (19/11) di tengah peningkatan infeksi di seluruh Eropa, menurut pemerintah. Hungaria, negara berpenduduk 10 juta jiwa yang tingkat vaksinasinya di bawah rata-rata Uni Eropa, melanjutkan pembatasan Covid-19 pada Kamis (18/11), sehari sebelum negara tetangganya,Austria, mengumumkan penguncian penuh.
Hungaria akan mewajibkan vaksin booster bagi seluruh petugas kesehatan dan akan mengharuskan pemakaian masker di sebagian besar tempat tertutup mulai Sabtu (20/11), kata kepala staf Perdana Menteri Viktor Orban, Kamis (18/11). Sejumlah perubahan tersebut belum memenuhi langkah-langkah ketat yang diminta oleh Hungarian Medical Chamber pada Rabu (17/11).
Ikatan dokter Hungaria itu sebelumnya mendesak agar acara-acara besar dilarang diselenggarakan. Mereka juga meminta agar orang-orang yang ingin mengunjungi restoran, bioskop, dan teater diwajibkan menunjukkan sertifikat Covid-19.
"Puncaknya kemungkinan besar tidak terjadi lebih cepat dari tahun kemarin (awal Desember), yang artinya bahwa ketertiban hukum khusus (status darurat) kemungkinan besar tidak akan berakhir pada 1 Januari, namun akan diperpanjang lagi, efektif sampai pemilu," menurut perusahaan perantaraErste Investment.