Senin 06 Dec 2021 13:43 WIB

PM Israel Desak Pemimpin Dunia Tegas ke Iran

Israel menolak kesepakatan nuklir yang ditandatangani 2015 lalu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto:

Pada akhir pekan lalu kepala negosiator mereka, Deputi Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani mengindikasi Iran akan memberikan daftar ketiga tuntutan pada lawan negosiasinya. Daftar ini akan mencakup reparasi dua halaman yang diajukan pekan lalu. "Sanksi apa pun atas pelanggaran dan ketidakkonsistenan dalam (kesepakatan) ini harus segera dihapuskan, semua sanksi yang telah diberlakukan atau diberlakukan kembali di bawah apa yang disebut kampanye tekanan maksimal Amerika Serikat harus segera dihapuskan," kata Bagheri.

Di satu sisi Presiden Iran Ebrahim Raisi berusaha agar sanksi-sanksi pada Teheran dicabut. Negosiatornya menggelar upaya maksimalnya sendiri.

Pekan lalu pengawas nuklir PBB mengkonfirmasi Iran mulai memurnikan uranium yang diperkaya hingga 20 persen. Langkah itu dilakukan di Fordow sementara kesepakatan nuklir melarang Iran melakukan pengayaan di fasilitas bawah tanah itu.

Akhir pekan lalu Iran juga mengatakan melakukan tes sistem pertahanan darat ke udara di dekat fasilitas nuklir Natanz. Pada Sabtu malam orang-orang yang tinggal di dekat sana melihat cahaya di langit dan mendengar suara ledakan. "Setiap ancaman dari musuh akan bertemu dengan respon yang tegas," kata Letnan Komandan Ali Moazeni di stasiun televisi setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement