Jumat 10 Dec 2021 04:15 WIB

Di KTT Demokrasi AS, Jokowi Singgung Myanmar dan Afghanistan

Presiden Jokowi menyinggung Myanmar dan Afghanistan di KTT Demokrasi AS.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Agung Sasongko
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto:

"Setelah 9 tahun terhenti untuk tahun ini dialog dihidupkan kembali oleh Indonesia dan secara sukarela presiden menyampaikan Indonesia mengajukan diri sebagai negara pertama yang melakukan review," katanya.

Jokowi menyampaikan bahwa ia meyakini bahwa pemajuan demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola pemerintahan dapat tumbuh dan berkembang jika kerja sama di kedepankan. Oleh karena itu, Jokowi menyampaikan dukungan semua pihak diperlukan, aspirasi seluruh elemen perlu didengarkan, dan tidak boleh ada yang tertinggal.

KTT Demokrasi dihadiri 100 pemimpin negara bersama dengan kelompok masyarakat sipil dan jurnalis.  Tujuan pertemuan ini adalah untuk menetapkan agenda afirmatif untuk pembaruan demokrasi dan untuk mengatasi ancaman terbesar yang dihadapi oleh demokrasi saat ini melalui aksi kolektif.

Sejak hari pertama, Pemerintahan Biden-Harris telah menjelaskan bahwa memperbarui demokrasi di AS dan di seluruh dunia sangat penting untuk memenuhi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman ini. "Demokrasi tidak terjadi secara kebetulan. Kita harus mempertahankannya, memperjuangkannya, memperkuatnya, memperbaruinya," ujar Biden.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement