Senin 13 Dec 2021 19:30 WIB

Iran Bersiap Luncurkan Satelit ke Luar Angkasa

Iran telah menghabiskan biaya di bawah 2 juta euro untuk membangun satelit.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Satelit. Iran mempersiapkan peluncuran luar angkasa di tengah negosiasi kesepakatan nuklir yang berlangsung di Wina.
Foto:

Keseriusan Pemerintah Iran ditandai dengan pertemuan Dewan Tertinggi Luar Angkasa Iran untuk pertama kalinya dalam 11 tahun. Dalam pertemuan yang digelar pada November lalu, Raisi mengatakan, pemerintah bertekad untuk mengembangkan industri luar angkasa.

 

Seorang anggota berpangkat tinggi di Garda Revolusi Iran yang menjalankan program kedirgantaraan, Jenderal Amir Ali Hajizadeh, menghadiri pertemuan tersebut bersama dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian. Lewis berharap, Iran dapat mempercepat implementasi program luar angkasa karena tekad pemerintahan Raisi cukup besar.

 

“Mereka tidak dibatasi oleh kekhawatiran tentang kesepakatan (nuklir) Iran dengan cara yang sama seperti Rouhani. Saya pikir orang-orang Raisi memiliki keseimbangan baru dalam pemikiran mereka," kata Lewis.

 

Media Pemerintah Iran tidak mengakui aktivitas di pelabuhan antariksa yang ditangkap melalui citra satelit. Sementara misi Iran untuk PBB juga tidak menanggapi permintaan komentar. Militer Amerika Serikat (AS), yang melacak peluncuran luar angkasa, tidak menanggapi permintaan komentar.

 

Amerika Serikat menuduh peluncuran satelit bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan Iran untuk tidak melakukan aktivitas apa pun yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir. Iran berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak mengembangkan senjata nuklir.

 

Mantan Presiden AS  Donald Trump, secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran atau JCPOA pada 2018. Setelah pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan itu, Iran mulai mundur dari komitmennya dalam membuat senjata nuklir. 

 

Iran memurnikan uranium ke tingkat kemurnian yang lebih tinggi dari batasan yang ditetapkan dalam JCPOA. Namun, Iran mengatakan, mereka siap untuk kembali ke batasan pemurnian uranium sesuai kesepakatan setelah AS mencabut sanksi ekonomi Iran.

 

Iran sejauh ini mengaku telah memurnikan uranium hingga 60. Sumber intelijen mencatat bahwa, Iran masih membutuhkan satu hingga dua tahun untuk mengembangkan teknologi senjata yang memadai, dan mengubah uranium dengan kemurnian tinggi menjadi bom nuklir.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement