Selasa 11 Jan 2022 22:26 WIB

China Batasi Pergerakan 20 juta Orang

Varian Omicron mulai menyebar ke kota-kota di China.

Rep: Kamran/Lintar/Alkhaledi/ Red: Teguh Firmansyah
 Seorang pria yang mengenakan masker wajah untuk melindungi diri dari COVID-19 melihat smartphone-nya saat dia berjalan di taman umum di Beijing, Rabu, 5 Januari 2022. China melaporkan penurunan besar dalam infeksi COVID-19 lokal di kota utara Xi
Foto:

WHO juga memperingatkan agar tidak memperlakukan Covid-19 sebagai penyakit endemik seperti flu, bukan sebagai pandemi. Lembaga itu mengatakan penyebaran Omicron saat ini belum stabil.

 “Kami masih memiliki sejumlah besar ketidakpastian dan virus yang berkembang cukup cepat, menimbulkan tantangan baru,” kata petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, mengatakan pada konferensi pers dilansir dari Aljazirah, Selasa (11/1).

"Kami tentu belum sampai pada titik yang bisa disebut endemik,” tambahnya.

Peringatan tersebut muncul setelah Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan mungkin sudah waktunya untuk mengubah cara dunia melacak evolusi Covid-19.  Ini karena tingkat kematiannya telah turun, ia berpendapat, virus corona harus dilacak sebagai cerobong asap, karenanya diperlakukan sebagai "penyakit endemik", bukan pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement