Selasa 18 Jan 2022 19:24 WIB

Israel Lanjutkan Program Vaksinasi Dosis Keempat

Peneliti Israel menemukan vaksinasi dosis empat tidak cukup untuk mencegah omicron.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Petugas menunjukkan vaksin Pfizer di Clalit Health Services, Mevaseret Zion, Selasa (11/1/2022).
Foto:

Direktur Unit Penyakit Menular Gili Regev-Yochay mengatakan Pusat Medis Sheba memberikan dosis keempat atau booster kedua pada stafnya dan mempelajari dampak booster vaksin Pfizer pada 154 orang selama dua pekan dan 120 orang vaksin Moderna selama satu pekan.

Lalu terdapatkan kelompok kontrol yang tidak menerima dosis keempat. Lembaga itu mengatakan kelompok yang menerima vaksin Moderna sebelumnya menerima tiga dosis vaksin Pfizer.

Regev-Yochay mengatakan vaksin meningkatkan anti-bodi "lebih tinggi sedikit dibanding yang kami miliki setelah dosis ketiga".

"Tapi mungkin tidak cukup untuk Omicron, sekarang kami tahu tingkat antibodi yang kami perlukan untuk dapat perlindungan dan agar tidak terinfeksi Omicron mungkin masih terlalu tinggi untuk vaksin, walaupun vaksin yang bagus," katanya.

Seperti di beberapa negara lain varian Omicron juga mendorong lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Israel. Tapi tidak ada catatan kasus kematian dari varian ini. Ash mengatakan selain itu tidak ada lonjakan kasus pasien Covid-1 pada mesin ECMO yang menjadi ukuran banyak kasus kritis.

"Dalam satu pekan kami dapat melihat penurunan jumlahnya, tapi dua sampai tiga pekan ke depan masih sulit," katanya.

Ia menambahkan sejak Sabtu (15/1/20220) pekan lalu beberapa komputer Kementerian Kesehatan Israel terlalu penuh dengan data tes, sehingga mengganggu pembaruan data Covid-19.

 

Israel memilih untuk memotong masa karantina Covid-19 menjadi lima hari untuk mengurangi beban ekonomi. Selain itu demi mengurangi beban biaya PCR dan antrian di publik kini pemerintah Israel mendorong masyarakat menggunakan peralatan antigen sendiri di rumah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement