Rabu 19 Jan 2022 13:50 WIB

Turki akan Berganti Nama, Ini Rencana Penggantinya

Pemerintah akan mendaftarkan perubahan nama itu ke PBB beberapa pekan mendatang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Turki

Erdogan menyarankan perusahaan untuk menggunakan tulisqn "made in Türkiye" daripada "made in Turki" untuk barang ekspor mereka. Erdogan juga menginstruksikan lembaga negara menggunakan Türkiye dalam korespondensi mereka, terutama dengan organisasi internasional.

Halaman depan situs Kementerian Luar Negeri ditulis dengan “Republik Türkiye”. Misi luar negeri Turki di seluruh dunia sekarang juga menggunakan "Türkiye" dalam korespondensi mereka.

Kantor berita Anadolu dan TRT World sekarang menggunakan "Türkiye" dalam siaran berbahasa Inggris mereka.  Salah satu artikel TRT World mencoba menjelaskan alasan penggunaan Türkiye dengan merujuk ke kamus bahasa Inggris.

Dalam kamus bahasa Inggris Cambridge, 'Turkey' didefinisikan sebagai sesuatu yang gagal dengan buruk atau orang yang bodoh atau konyol. Seorang jurnalis dan anggota dewan TRT, Meryem Ilayda Atlas, mengatakan, digitalisasi memudahkan semua orang untuk menggunakan “Türkiye” dalam bahasa Inggris.

 “Mengekspresikan diri Anda di luar batas bahasa Inggris adalah tren global. Türkiye adalah nama yang sangat tua yang memiliki arti bagi kami.  Sekarang berkat teknologi tidak ada masalah teknis seperti itu untuk menggunakan Türkiye dalam teks bahasa Inggris. Sementara di masa lalu komputer tidak akan mengenalinya," ujar Atlas.

Atlas mengatakan, serangan Xenofobia, Islamofobia sering menyamakan Turki dengan burung kalkun. Hal ini sangat menyakitkan bagi orang Turki. Menurutnya, menjaga nama baik suatu negara itu sangat penting.  “Serangan Xenophobia, Islamophobia sering menyamakan Turki dengan burung kalkun. Menjaga reputasi suatu negara juga sangat penting," kata Atlas.

Seorang sejarawan Turki, yang berbicara secara anonim karena afiliasinya dengan sebuah lembaga publik, mengatakan, tidak ada upaya di masa lalu untuk mengubah nama negara itu. Dia mengatakan, ada beberapa kritik di media tentang bagaimana orang Barat mendefinisikan Turki dengan seekor burung pada 1930-an.

“Tetapi belum ada inisiatif resmi untuk melakukan sesuatu tentang hal itu, karena namanya telah sama selama berabad-abad di Eropa, jauh sebelum runtuhnya Kekaisaran Ottoman, orang Italia menyebut daerah itu Turki," ujar sejarawan tersebut.

Profesor bahasa Roman di Universitas Columbia, Mario Pei, menjelaskan dua teori bagaimana burung Turki dikaitkan dengan negara Turki. Dia mengatakan, teori pertama yaitu para pedagang, kebanyakan dari Istanbul, mengirim burung itu ke Inggris dari Amerika pada 1500-an.  Inggris menyebutnya sebagai "coq Turki" karena dijual dari Turki.  

Pada saat itu, ada kebiasaan menghubungkan apa pun yang melewati Turki atau pedagang Turki dengan "Turki".  Misalnya, karpet Persia disebut karpet Turki dan tepung India disebut tepung Turki.

Kemudian Pei mengatakan, teori kedua yaitu orang Eropa memiliki unggas liar yang kerap mereka konsumsi dan berasal dari Guinea di Afrika Barat melalui pedagang Turki.  Unggas tersebut dijuluki “Turkey coq” karena diperdagangkan melalui Istanbul, yang saat itu bernama Konstantinopel.

"Jadi ketika pemukim Inggris tiba di Teluk Massachusetts dan menemukan unggas hutan Amerika pertama dengan karakteristik berbeda dari ukuran yang lebih besar, mereka masih menyebutnya kalkun," ujar Pei.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement