Selasa 08 Feb 2022 10:11 WIB

Ukraina Latih Warga Sipil Hadapi Kemungkinan Serangan Rusia

Perwira cadangan memberikan pelatihan dasar militer bagi warga sipil relawan Ukraina

Red: Nur Aini
Pasukan Ukraina di bawah struktur

Anastasia Sakva, seorang sukarelawan berusia 21 tahun, mengatakan dia menghadiri pelatihan untuk pertama kalinya. Namun, dia menyampaikan sebelum mengikuti pelatihan, dia adalah anggota Legiun Ukraina dan organisasi serupa lainnya.

“Saya suka ada beberapa lokasi (untuk pelatihan) dan orang-orang tidak dimasukkan dalam kelompok besar, dan ini nyaman untuk menerima dan memproses informasi dengan baik,” katanya.

“Bahkan jika kita bukan bagian dari Angkatan Bersenjata atau formasi lainnya, kita tidak dapat berharap bahwa dia dapat mempelajari (pelatihan militer) ini dalam seminggu atau sebulan di pusat pelatihan yang berbeda jika terjadi eskalasi, seperti yang terjadi pada tahun 2014 ketika tidak ada yang siap. Oleh karena itu, saya percaya bahwa kita harus selalu siap dan berlatih dalam kehidupan sipil," kata dia.

Sergiy Fomenih, seorang sukarelawan dan tentara cadangan berusia 54 tahun, mengatakan dia bergabung sejak 2016.

“Tujuan utamanya adalah melatih bangsa agar tidak panik jika terjadi deklarasi perang, sehingga semua orang tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan ke mana harus pergi. Juga, untuk mengetahui setidaknya cara memegang senjata,” ungkap Fomenih.

"Pembentukan akhir" tentara sukarelawan akan dilakukan pada musim gugur dan akan diikuti hampir setengah juta orang, terang Fomenih.

“Terima kasih banyak kepada Turki yang ramah atas bantuannya. Ini adalah negara saudara kami. Kami siap untuk menjaga kerja sama yang erat.”

Fomenih menyoroti bahwa kunjungan resmi baru-baru ini oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Kyiv adalah "langkah yang sangat baik oleh Turki terhadap Ukraina."

"Saya menilai positif (peran Turki dalam mediasi antara Kyiv dan Moskow), dan berpikir bahwa, tentu saja, jika memungkinkan, perlu menyelesaikan konflik secara damai, tetapi jika ada konfrontasi, maka kita dapat membela diri kita sendiri," ucap dia.

Erdogan dalam banyak kesempatan menyuarakan bahwa Turki siap menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin Rusia dan Ukraina guna meredakan ketegangan yang sedang berlangsung.

Kurangnya kesadaran masyarakat

Nadejda, seorang warga Kyiv berusia 38 tahun, mengatakan ini adalah gelombang kedua dari pelatihan yang diadakan di ibu kota.

"Masyarakat memiliki kesadaran yang sangat rendah tentang pertahanan teritorial, (seperti) apa yang harus dilakukan, ke mana (mereka) harus pergi, bagaimana bertindak jika ada situasi serius. ... Karena itu, saya pikir setiap daerah harus mengatur secara baik di tempatnya sendiri, atau di daerah lain, semacam pelatihan pertahanan teritorial," ujar Nadejda.

Nadejda mengatakan dia bergabung dalam pelatihan ini karena absen dalam pelatihan sebelumnya di Kyiv.

"Pelatihan ini sangat penting. Dan semakin banyak orang yang terlibat dalam pelatihan ini, semakin baik. Saya pikir penting untuk tidak panik, tetapi bersiaplah."

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/ukraina-latih-warga-sipil-hadapi-kemungkinan-serangan-rusia/2495746
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement