Selasa 15 Feb 2022 12:42 WIB

Polisi Kanada Tangkap 11 Orang Bersenjata Terkait Demo Sopir Truk

Polisi juga menyita 13 senjata panjang serta pistol dan sejumlah besar amunisi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Esthi Maharani
Pengemudi truk berkonvoi menuju Parliament Hill di Ottawa, Kanada, Sabtu (29/1/2022). Mereka memprotes mandat vaksin.
Foto: Frank Gunn/The Canadian Press via AP
Pengemudi truk berkonvoi menuju Parliament Hill di Ottawa, Kanada, Sabtu (29/1/2022). Mereka memprotes mandat vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Polisi di provinsi Alberta, Kanada membubarkan kelompok yang diduga siap menggunakan kekerasan dalam demo pengemudi truk di perbatasan, Senin (14/2/2022) waktu setempat. Aksi unjuk rasa memprotes pembatasan Covid-19 di Kanada kian meluas hingga diduga ditumpangi pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

Royal Canadian Mounted Police mengatakan pihaknya telah menangkap 11 orang. Polisi juga menyita 13 senjata panjang serta pistol dan sejumlah besar amunisi.

"Mereka yang ditangkap dilaporkan memiliki kesediaan untuk menggunakan kekuatan melawan polisi jika ada upaya yang dilakukan untuk mengganggu blokade," kata Royal Canadian Mounted Police.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berencana menggunakan status darurat yang jarang digunakan, termasuk memotong pembiayaan untuk mengakhiri aksi protes yang telah menutup beberapa penyeberangan perbatasan dan melumpuhkan ibu kota. Aksi protes tersebut dinilai merusak ekonomi dan reputasi Kanada sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan.

"Blokade merugikan ekonomi kita dan membahayakan keselamatan publik. Kami tidak akan membiarkan kegiatan ilegal dan berbahaya ini berlanjut," ujar Trudeau.

Aksi protes "Konvoi Kebebasan"dimulai oleh pengemudi truk Kanada yang menentang mandat vaksinasi dan karantina Covid-19 untuk pengemudi lintas batas. Aksi protes semakin meluas dan menarik orang-orang yang menentang kebijakan Trudeau, mulai dari pembatasan pandemi hingga pajak karbon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement