REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Delapan gadis remaja telah didakwa dengan pembunuhan tingkat dua atas kematian seorang pria berusia 59 tahun yang ditikam di Toronto. Penyelidik mendakwa para gadis itu menyerang dan menikam seorang pria itu pusat kota pada Ahad (18/12/2022) pagi. Polisi Toronto mengatakan petugas medis membawa pria itu ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Menurut polisi, kedelapan gadis itu ditangkap di dekat lokasi penyerangan. Delapan pelaku terdiri dari tiga anak perempuan berusia 13 tahun, tiga berusia 14 tahun, dan dua berusia 16 tahun. Detektif Terry Browne dari Unit Pembunuhan Kepolisian Toronto mengatakan, penyelidik menduga para gadis remaja itu mencoba mengambil sebotol alkohol dari korban.
"Saya sudah di kepolisian selama hampir 35 tahun dan Anda pikir Anda telah melihat semuanya. Siapa pun yang tidak terkejut mendengar hal seperti ini jelas telah menyerah dan hanya mengatakan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi di dunia ini. Delapan gadis muda dan sebagian besar berusia di bawah 16 tahun. Jika ini tidak mengkhawatirkan dan mengejutkan semua orang, maka terus terang kita semua dalam masalah," kata Browne dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press.
Browne mengatakan gadis yang sama terlibat pertengkaran pada malam sebelumnya di daerah tersebut. Dia menolak untuk merilis rincian lebih lanjut tentang insiden itu. Browne menjelaskan, para gadis remaja itu bertemu satu sama lain di media sosial. Mereka berasal dari berbagai penjuru kota.
“Kami tidak tahu bagaimana atau mengapa mereka bertemu pada malam itu dan mengapa tujuannya adalah pusat Kota Toronto. Kami tidak tahu berapa lama mereka berkenalan satu sama lain. Saya tidak akan menggambarkan mereka sebagai geng pada saat ini," ujar Browne.
Browne menolak mengatakan apakah para pelaku merekam aksi mereka. Namun menurut Browne, delapan gadis remaja tersebut kemungkinan ingin menjadi terkenal di sosial media.
"Mungkin ini adalah delapan wanita muda yang ingin melihat apakah mereka bisa menjadi terkenal secara sosial," kata Browne.
Polisi yakin para pelaku bertindak bersama. Browne mengatakan, polisi menyita sejumlah senjata, tetapi dia menolak mengatakan jenisnya. Dia juga mengatakan, tiga dari gadis-gadis itu sebelumnya pernah bertemu dengan polisi. Browne mengatakan, polisi telah berbicara dengan orang tua remaja tersebut.
Pihak berwenang Kanada tidak dapat merilis nama delapan gadis remaja itu, karena secara hukum mereka masih di bawah umur. Mereka hadir dalam sidang pertama mereka dan tetap berada di tahanan hingga sidang berikutnya yang dijadwalkan pada 29 Desember.
Kriminolog University of Ottawa, Michael Kempa mengatakan, keterlibatan delapan gadis remaja dalam pembunuhan bisa terkait dengan gangguan sosialisasi serta pola asuh anak di masa pandemi. Dia mencatat penyalahgunaan narkoba di kalangan orang tua meningkat.
"Ini bisa menjadi amplifikasi sikap anti-sosial melalui media sosial, dan diperparah oleh informasi yang salah," ujar Kempa.