Sementara itu, PBB mengatakan bahwa satu juta orang kini telah meninggalkan rumah mereka di Ukraina. Mereka menuju ke Polandia dan negara tetangga lain ke barat.
"Jika konflik militer meningkat, itu berarti kita akan melihat semakin lama semakin banyak orang yang sangat rentan datang hanya dengan pakaian di tubuh mereka," kata Direktur Eropa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa Hans Kluge kepada Reuters, Kamis (3/3/2022).
Menurut Kluge, banyak pengungsi di gelombang pertama adalah orang-orang yang memiliki kemampuan finansial. Selain itu, pengungsi kebanyakan juga punya hubungan keluarga atau pertemanan dengan warga Polandia atau di tempat lain.
Sementara itu, menurut Kluge, ketika pertempuran semakin intensif, warga Ukraina dengan sumber daya yang lebih sedikit dan kesehatan yang lebih buruk akan dipaksa untuk melakukan perjalanan berbahaya ke perbatasan. Mereka akan membutuhkan lebih banyak dukungan.
"Pengungsi gelombang dua tetap berada di belakang berisiko kekurangan pasokan medis dan perawatan darurat," katanya.