Pertempuran sengit terjadi di kawasan PLTN itu yang berjarak sekitar 550 km arah tenggara Kiev, menurut Dmytro Orlov, wali kota Energodar, kota terdekat dari PLTN itu, dalam sebuah unggahan daring. Dia mengatakan, tidak ada korban jiwa, tapi tidak memberikan rincian.
Rusia sebelumnya telah menguasai PLTN Chernobyl, sekitar 100 km arah utara ibu kota Kiev. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan di Twitter bahwa mereka "mengetahui adanya serangan roket" di pembangkit listrik itu dan sedang menjalin kontak dengan otoritas Ukraina tentang situasinya.
Sebelumnya, otoritas Ukraina melaporkan tentara Rusia berusaha merebut PLTN itu dan telah memasuki kota dengan tank-tank. Orlov menyebut insiden itu sebagai ancaman terhadap keamanan dunia.
Orlov tidak memberikan rincian. Sementara itu, Reuters belum bisa memverifikasi informasinya, termasuk potensi serius dari kebakaran.
"Akibat dari serangan roket musuh yang terus menerus terhadap gedung dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia terbakar," tulis Orlov di akun Telegram miliknya.